Halo Blog! Long time i am not writing in here, dari terakhir nulis disini pas masih semester 1 dan sekarang udah beranjak mau UAS di semester 3. It had been a year (or more) since i posted my last post in here. A lot of things had been gone, start from my second term experience, starting a new term in college, having a-3-months-holiday which i spent it with travelled to Malang (YAY!), spent it with my closest friends,family, and the last but not least, with hariis al-abror.
Even though i can't always met him while i'm spending my holiday, we still can met each other. Either he's coming to my home or i coming to him.
-Back to the topic-
Sebenernya yang mau aku bahas adalah tentang perasaan hati aku yang lagi bimbang..sangat bimbang dan gelisah. Aku susah banget untuk bisa mengutarakan apa yang ada didalam hati dan pemikiran aku untuk cerita ke sahabat gue, so i decide to write in my blog.
Right now, aku punya kebimbangan yang sangat besar, dimana aku sangat sangat sayang kepada pacarku tetapi sering juga aku merasakan bahwa aku tidak disayang olehnya, aku hanya ya pacar udah tok. Aku sangat mengerti sifat dan sikap cowokku ini, dia tipe orag yang sangat-sangat-sangat cuek sekali, tingkat kepekaan, kepedulian dia ke aku mungkin bisa dibilang kecil, kita jarang sekali kontakan, he's always put his friends first, sangat-sangat friend oriented sekali, dan ditambah ya efek belum ketemu 4 bulan (and maybe still going on until i don't know when we can see each other). Kadang aku tidak merasa dispesialkan sama pacarku, yaa i know masing-masing orang punya caranya sendiri buat nunjukin rasa sayangnya dan buat kita spesial, tapi aku sering ngerasa kalau ha itu jarang sekali terjadi.
I am still learn to understand. Mengerti sifat dan sikapnya yang seperti itu, mengerti kebiasaanya, mengerti tentang keadaanya..Tapi ga bisa ditampikkan kalo aku juga ingin di treat like the other girl with her boyfriend. Pengen jalan, pengen makan bareng, pengen nonton, pengen dikasih kado, pengen bisa ketemu, pengen disurprisin....selalu pengennya (manusia banyak kepengenan).
Tapi ya itu, aku masih belajar untuk mengerti dia, aku belajar untuk menahan egoku, karan hal-hal diatas yang aku sebutkan tadi yang aku pengenin adalah ego-egoku. Jujur selalu iri sama semua orang yang pacaran yang bisa melakukan hal-hal tersebut tapi aku selalu inget, masing-masing orang punya caranya sendiri untuk menampilkan rasa kasih sayangnya...
Rasanya gini tuh...capek sekali. Tapi aku tau, aku harus kuat. aku gaboleh lemah karna hal gini aja. Ini tandanya aku sedang diuji dengan hubunganku..apakah aku tahan? apakah aku kuat? apakah aku sanggup? apakah aku bisa? Tentu aku gatau jawabannya, dan yang dari aku rasain sekarang adalah, aku suka gakuat, aku lemah, aku gabisa sebenernya, aku ga sanggup. But my closest friend who know my conditon always sadi that i am very strong in my relationship. But hey, did you know? Its only my mask. I put it on supaya kalian tidak melihat bagaimana aku sebenernya..
I am trying to be happy but in the same time i felt hurt. Jadi inget tujan cadel kalo pacaran sama aku adalah pingin buat aku happy, nyatanya ga seindah dan segampang itu, sayang.
I don't know what to do or what to say. Kadang aku gabisa handle hal-hal ini lagi.
Untuk Hariis jika kamu membaca ini,
Maafin semua keegoisannku ya, maafin aku yang masih kekanak-kanakan, manja, dan banyak maunya. Aku gabisa menampik itu semua bahwa aku adalah perempuan yang sangat memikirkan perasaan daripada logika. Aku akan tetap berusaha untuk bisa merubah itu semua del. Faiz said that a relationship should be "a give and take" Memberi dan menerima, mengapa aku selalu merasa memberi tapi aku tidak pernah merasakan diberi? Del, maafin aku kalo aku selalu gabisa happy selama ini yang kaya kamu mau, i just can't. But the truth is i still love you, i am deeply in love with you mau kamu kaya apapun....Aku masih belajar untuk selalu menerima kamu del dengan sikap sifatmu, maafin aku gabisa ngomong langsung kaya gini dan cuman bisa nulis.
Aku sangat-sangat sayang sekali sama kamu, hariis.